Senin, 23 April 2018

Revisi Pesan-Pesan Bisnis


Nama            : Fauziah Fitriani
NPM              : 52216731
Kelas             : 2DF01


1. Keterampilan Merevisi
Menulis pesan-pesan bisnis tidaklah semudah menulis surat kepada saudara kandung, orang tua, atau teman akrab. Menulis surat bisnis tidak bisa ditulis sekali jadi. Menulis surat bisnis bukanlah permainan sulap, bim salabim langsung jadi. Untuk membuat surat bisnis yang baik perlu suatu proses yang cukup. Apabila penulisan draft telah diselesaikan, masih diperlukan penelaahan (review) dan perbaikan lagi, baik dari sudut isi maupun pengorganisasian, gaya (style) bahasa yang digunakan, susunan bahasa, serta format penulisannya :

1. Cara Mengedit Isi dan Pengorganisasiannya
Untuk mengevaluasi aktivitas suatu pesan bisnis secara menyeluruh, keseluruhan dokumen perlu terlebih dahulu dibaca dengan cepat. Pada saat melakukan evaluasi, perlu dipusatkan perhatian pada isi, organisasi, dan alur surat-surat bisnis tersebut. Dilain pihak, dalam komunikasi bisnis, perlu Anda perhatikan bahan-bahan yang perlu, penting, dan relevan dengan pesan-pesan yang ingin Anda sampaikan. Jangan sekali-kali Anda memasukkan bahan-bahan yang tidak perlu, tidak penting, dan tidak relevan dengan pesan-pesan yang Anda sampaikan.
Pada fase awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal dan akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.

2. Mengedit Gaya Penulisan
Setelah Anda merasa yakin terhadap isi dan pengorganisasian suatu pesan-pesan bisnis, maka Anda perlu memusatkan perhatian pada gaya penulisan. Cobalah tanya pada diri sendiri, apakah Anda telah mendapatkan suatu kesan yang baik bagi audiens Anda? Gunakan kata-kata frasa yang mampu menghidupkan pesan-pesan Anda, sehingga semakin menarik bagi audiens Anda. Pada saat yang sama, Anda perlu mencek apakah pesan-pesan yang disampaikan. jelas, tidak membingungkan, dan mudah dipahami oleh audiens, apakah informasi penting sudah dinyatakan, dan apakah transisi yang digunakan di antara kalimat dinyatakan secara jelas?
Di samping itu, untuk lebih memudahkan audiens Anda menangkap pesan-pesan Anda, maka perlu dibuat judul, sub-subjudul, indentasi, huruf tebal, garis bawah, huruf miring, huruf berwarna, tabel, gambar, dan sejenisnya.

3. Mengedit Format
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan-pesan bisnis adalah mengedit format secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan tulis, dan tanda baca, maka format penulisannya tidak boleh diabaikan begitu saja. Kalau format penulisannya menarik, maka audiens Anda akan senang membacanya. Terlebih lagi, format penulisan yang ditata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik.

2. Pemilihan Kata Yang Tepat
Pemilihan kata merupakan cara memilih kata-kata yang dipergunakan untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang disampaikan kepada orang lain mudah untuk dimengerti, Anda harus dapat memilih kata-kata dengan sebaikbaiknya.
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada audiens, peranan kata menjadi penting artinya. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau sangat asing bagi audiens, bukan saja pemborosan atau membuang-buang waktu, tetapi yang lebih penting dari itu adalah penyampaian maksud/tujuan komunikasi menjacti terganggu. Oleh karena itu, agar maksud komunikasi dapat tercapai, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini :

1. Pilihlah Kata yang Sudah Familiar/Dikenal
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis gunakanlah kata-kata yang sudah familiar, kata-kata yang umum, kata-kata yang lazim digunakan, sehingga mudah dipahami oleh audiens. Jangan menggunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya mentereng, bombastis, tetapi justru hanya membuat bingung audiens.

2. Pilihlah Kata-Kata yang Singkat
Di samping Anda memilih kata-kata yang sudah familiar, Anda perlu juga memilih kata-kata yang singkat untuk penyampaian pesan-pesan Anda. Penggunaan kata-kata yang singkat, selain efisien juga mudah dipahami oleh audiens.

3. Hindarkan Kata-Kata yang Bermakna Ganda
Dalam memilih kata-kata untuk menyarnpaikan pesan-pesan bisnis, Anda perlu juga menghindarkan kata-kata yang memiliki berbagai pengertian. Pernilihan terhadap kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam-macam pada audiens. Akibat selanjutnya adalah kernungkinan tidak tercapainya maksud penyarnpaian pesan-pesan bisnis Anda.

3. Cara Membuat Kalimat Efektif
Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Dengan kalimat Anda dapat memanggil, memarahi, menasehati, mengemukakan pendapat, menyuruh orang lain, memperingatkan orang lain, dan mengumumkan sesuatu. Agar pesan yang Anda sampaikan dapat dengan mudah dimengerd pembaca, kalimat harus disusun secara efektif Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif (effective sentence)? Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang secara sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Sebagaimana Anda ketahui bahwa senap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Masing-masing subjek dalam suatu kalimat akan menjawab pertanyaan "siapa" atau "apa yang dilakukan oleh kata kerja. Subjek (subject) merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu-yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
Bagaimana Anda dapat mengenali subjek suatu kalimat? Untuk dapat mengenali subjek suatu kalimat, Anda dapat mengajukan pertanyaan "siapa" atau "api" sebelum kata kerja. Sebagai contoh sederhana adalah sebagai berikut:
Johni Mathis adalah penyanyi temama di Amerika Serikat. 
Sumarni berbelanja di Pasar Klewer Solo.
Siapa penyanyi ternama di Amerika Serikat? Siapa yang berbelanja di Pasar Klewer Solo? Jawaban atas kedua pertanyaan tersebut merupakan subjek kalimat. Jadi, Johni Mathis dan Sumami adalah subjek suatu kalimat.

Predikat (predicate) biasanya kata kerja, berkaitan erat dengan apa yang menjadi subjeknya. Ia menjelaskan tentang apa yang dilakukan oleh subjek. Bagaimana Anda dapat mengenali predikat? Anda dapat mengenali predikat iengan cara mengaJukan pertanyaan "melakukan apa" setelah subjek.

Manto membeli permen di toko Pqjok. 
Seorang polisi menangkap pencuri ayam.

Manto melakukan kegiatan apa? Seorang polisi melakukan kegiatan apa? Jawaban atas kedua pertanyaan tersebut merupakan predikat dalam kalimat tersebut. Kedua kata tersebut, membeli dan menangkap, adalah kata. kerja yaitu suatu kata yang melakukan tindakan (action).

Di samping subjek dan predikat, suatu kalimat dapat dilengkapi dengan pelengkap (complements) yang akan memperjelas arti suatu kata kerja. Ada beberapa jenis pelengkap antara lain objek langsung (direct object) dan objek tik langsung (indirect object). Untuk dapat mengetahui objek langsung, Anda dapat mengajukan pertanyaan "siapa" atau "apa' setelah kata kerja. Sebagai contoh adalah sebagai berikut:

Jamal Mirdad menerima piala Citra.
Sumaryono terpilih sebagai ketua karang taruna.

Jamal Mirdad menerima apa? Sumaryono terpilih sebagai apa? Jawaban terhadap kedua pertanyaan tersebut, merupakan objek langsung.

Bagaimana dengan objek tak langsung? Objek tak langsung adalah kata benda yang menjelaskan kepada siapa atau kegiatan apa yang dilakukan oleh kata kerja. Sebagai contoh adalah sebagai berikut:

Ia menulis surat untuk Johny.
Majikan memberi bingkisan kepada karyawan.

la menulis surat untuk siapa? Majikan mernberi bingkisan kepada siapa? Jawaban terhadap kedua pertanyaan tersebut merupakan objek tak langsung.

1. Tiga Jenis Kalimat
Secara umum, ada tiga jenis kalimat, yaitu kalimat sederhana, kalimat majernuk, dan kalimat kompleks.

a. Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana (simpk sentence) hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tak langsung.

b. Kalimat Majemuk
Kalimat majernuk (compound sentence) berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mernpunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan anak kalimat yang dapat berdiri sendiri atau mernpunyai pengertian yang utuh. Sedangkan klausa dependen adalah anak kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh. Suatu kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung i dan, tetapi, atau.

c. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks (complex sentence) berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen.
Dalam menyusun suatu kalimat, gunakanlah jenis kalimat mana yang paling tepat atau sesuai dengan pernikiran atau ide yang Anda miliki. Jika Anda mempunyai dua buah ide yang memiliki tingkat kepentingan yang sama, maka Anda dapat memilih kalimat majernuk atau penggabungan kedua kalimat sederhana. Namun, jika salah satu ide memiliki tingkat kepentingan yang lebih rendah ketimbang yang lain, maka Anda dapat memilih kalimat kompleks.

2. Cara Mengembangkan Paragraf
Secara urnum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan suatu paragraf, yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu, kemudian baru dibuat kesimpulan. Sedangkan pendekatan deduktif dimulai dari kesimpulan kemudian baru diikuti dengan alasan-alasannya. Lebih lanjut, suatu paragraf dapat dikembangkan dengan memberikan ilustrasi atau contoh, perbandingan (persarnaan dan perbedaan), pernbahasan sebab-akibat, klasifikasi, dan Pernbahasan pernecahan masalah. Pendekatan mana yang akan Anda pilih sangat tergantung pada subjek Anda, maksud audiens, dan maksud suatu pesan.

a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf, Anda dapat menggunakan suatu ilustrasi atau contoh yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan urnum.

b. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)
Anda dapat mengembangkan suatu paragraf dengan cara membandingkan persarnaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran.

c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika Anda mengembangkan suatu paragraf, Anda dapat memfokuskan perhatian. pada alasan-alasan terhadap sesuatu hal. Mengapa sesuatu hal. tersebut harus dipilih atau dilakukan? Apa alasan yang mendasari suatu keputusan?

d. Klasifikasi
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara. melakukan klasifikasi atau pengelompokan ide-ide urnum ke dalam ide-ide yang lebih khusus.

e. Pembahasan Pemecahan Masalah
Cara lain untuk mengembangkan paragraf adalah dengan menyajikan masalah, kernudian disajikan bagaimana cara pernecahan masalah tersebut.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan pengaruh yang Anda berikan kepada audiens adalah dengan memusatkan ide/gagasan tunggal (kesatuan ide) untuk setiap paragraf dan perlu tetap dijaga agar suatu parag penulisannya singkat saja. Oleh karena tidak ada ketentuan secara pasti bera kalimat untuk setiap paragraf, maka Anda dapat mengembangkan sendid berbagai macam variasi, jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalli panjang. Yang penting suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh, jelas, dan menggunakan kata-kata transisi sebagai penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.



Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis


Nama            : Fauziah Fitriani
NPM              : 52216731
Kelas             : 2DF01

1.     Hal-hal Yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorganisasi
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pimpinan kepada para bawahannya, kadang kala tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Tidak terorganisasinya pesan dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
1.    Bertele-tele, dengan kata lain pesan-pesan awal terlalu bertele-tele, sehingga pembaca memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami maksud pesan yang disampaikan.
2.    Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan, adanya informasi yang tidak relevan akan membuang waktu dan juga dapat membuat pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas serta sulit dipahami.
3.    Menyajikan ide-ide secara tidak logis, hal ini akan menyebabkan audiens sulit untuk memahami poin-poin penting yang disampaikan, sehingga komunikasi akan tidak lancar.
4.    Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan, karena asyik membahas hal-hal yang hanya bersifat pendukung saja, poin-poin yang seharusnya memperoleh porsi bahasan lebih besar menjadi terabaikan.

2.  Pentingnya Pengorganisasian yang Baik
Dengan mengatur ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang tersampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan informasi, motivasi maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan secara baik adalah suatu tantangan bagi komunikator. Untuk dapat mengorganisasi pesan dengan baik, ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a.    Subjek dan tujuan harus jelas.
b.    Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
c.     Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
d.    Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu audiens memahami pesan yang disampaikan, membantu audiens menerima pesan, menghemat waktu audiens, dan mempermudah pekerjaan komunikator.

3.  Pengorganisasian Pesan-pesan Melalui Outline
1.    Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-ide
Apabila menyusun pesan yang panjang dan kompleks, outline sangat diperlukan. Outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Susunan outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok:
a.    Mulailah dengan ide pokok
Ide pokok akan membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan.
b.    Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Poin-poin pendukung akan memperkuat tentang ide-ide pokok yang kita tentukan.
c.                  Ilustrasi dengan bukti-bukti
Memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang disajikan, outine yang dibuat akan menjadi semakin baik.

2.    Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Untuk dapat menentukan urutannya, ada 2 pendekatan penting, yaitu:
a.    Pendekatan Langsung (deduktif)
Ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti dengan bukti-bukti pendukungnya.
b.    Pendekatan Tidak Langsung (induktif)
Bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan surat), maupun pesan formal (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk memilih diantara kedua alternatif, harus dianalisis terlebih dahulu bagaimana reaksi audiens terhadap maksud atau tujuan dan pesan-pesan yang akan disampaikan.
Setelah dianalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, maka dapat dipilih rencana organisasional yang paling cocok sebagai berikut:
a.    Direct Request
Direct request dapat berupa surat maupun memo. Bila para audiens akan menjadi tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan permintaan langsung (direct request). Oleh karena itu, permintaan langsung menggunakan pendekatan langsung, karena langsung pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill
Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill lebih cocok dengan menggunakan pendekatan langsung.
c. Pesan-pesan Bad News
Pendekatan yang diterapkan pada pesan bad news adalah pendekatan tidak langsung. Jika mempunyai berita yang kurang menyenangkan, sebaiknya ditempatkan pada bagian pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang halus.
d. Pesan-pesan Persuasif
Bila audiens benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang disampaikan, dapat digunakan dengan cara yang tidak langsung. Sehingga perlu membuka pikiran audiens dengan melakukan persuasi sehingga mereka dapat memahami fakta yang ada.
Secara umum, mengorganisasi laporan dan presentasi secara analitis yang didesain kearah suatu kesimpulan tertentu, lebih sulit. Manakala tujuannya adalah untuk melakukan kolaborasi dengan audiens di dalam memecahkan suatu masalah atau melakukan persuasi untuk suatu tindakan tertentu, harus dipilih suatu rencana organisasional yang memberikan argumen secara logis.



Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis


Nama            : Fauziah Fitriani
NPM              : 52216731
Kelas             : 2DF01


1.      Penentuan Proses Komposisi
1.      Perencanaan
Dalam fase perencanaan akan dirancang beberapa hal mendasar seperti tujuan komunikasi, audiens yang menerima pesan, ide pokok yang akan disampaikan serta saluran atau media yang akan digunakan. Ada tiga tahapan penting yang perlu diperhatikan seperti mendefinisikan tujuan, menganalisis audiens serta memilih saluran dan media yang akan digunakan.
  1. Pengorganisasian
Tahap berikutnya ialah mengorganisasikan ide yang akan dituangkan dalam bentuk draf. Setelah ide sudah berupa kata, kalimat dan paragraf maka perlu diperhatikan apakah kata, kalimat dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Perlu adanya pengecekan dan perbaikan apabila ada hal-hal yang masih dianggap kurang efektif.

2. Penentuan Tujuan
Dalam merencanakan pesan bisnis maka perlu mengetahui tujuan dari komunikasi tersebut.Tujuan harus jelas dan dapat diukur sesuai dengan organisasi.
  1. Tujuan harus jelas
Tujuan yang jelas tentu saja akan membantu mengarahkan untuk mencapai tujuan yang dituju. Tujuan yang jelas juga akan membantu proses keputusan.
  • Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum menyampaikan suatu pesan perlu diperhatikan apakah pesan yang akan disampaikan benar-benar diperlukan.
  • Keputusan untuk menanggapi audiens
Komunikator perlu mempertimbangkan motif dari para audiens untuk mendapatkan tanggapan mereka.
  • Keputusan untuk memusatkan isi pesan
Komunikator perlu memasukan informasi yang penting saja demi mencapai tujuan.
  • Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
Media komunikasi dapat berupa lisan atau tulisan.
  1. Tujuan Komunikasi Bisnis
  • Memberi informasi
Tujuan dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
  • Melakukan persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar.
  • Melakukan kolaborasi
Tujuan ketiga ialah melakukan kerja sama bisnis atau berkolaborasi dengan orang lain. Melalui komunikasi seseorang dapat bekerja sama dengan orang lain dengan cara yang mudah.
  1. Cara menguji tujuan
Untuk menguji suatu tujuan yang baik perlu dilakukan hal berikut:
  1. Realistik
Tujuan yang akan disampaikan harus realistik, artinya ide atau gagasan yang akan disampaikan harus sesuai dengan kemampuan yang ada tanpa mengarang-ngarang.
  1. Waktu yang tepat
Waktu yang tepat perlu dipertimbangkan dalam penyampaian suatu ide atau gagasan.
  1. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
Dalam mencapai tujuan yang baik maka diperlukan ketepatan sesorang yang menyampaikan pesan tersebut.
  1. Tujuan selaras dengan tujuan perusahaan
Tujuan yang akan disampaikan haruslah sesuai dengan tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut.

3. Analisis Audience

1. Cara mengembangkan profil audiens
Komunikator perlu untuk melakukan penyelidikan untuk mengantisipasi reaksi audiens.
  1. Menentukan ukuran dan komposisi audiens
Perilaku audiens berbeda menurut jumlahnya yang besar dan sedikit, masing-masing akan memunculkan reaksi yang berbeda. Semakin banyaj audiens maka semakin beragam juga jenis-jenis latar belakangnya. Oleh karena itu komunikator harus pandai-pandai menentukan cara penyampaian pesan yang benar dan sesuai.
  1. Siapa audiensnya
Perlu diteliti berapa banyak audiens yang dituju, apabila lebih dari satu orang maka perlu mengidentifikasi posisi mereka. Biasanya yang memegang posisi oenting adalah mereka yang memiliki organisasional tinggi, namun ada juga yang posisinya rendah tapi karena kelebihannya dalam bidang tertentu memiliki justru kunci dalam materi yang akan disampaikan.
  1. Reaksi audiens
Setelah mengetahui audiens, maka perlu diperhatikan reaksi yang mungkin saja disebabkan oleh para audiens. Apabila reaksi yang dihasilkan kurang berdiskusi maka sebaiknya presentasi langsung dituju pada kesimpulan dan saran.
  1. Tingkat pemahaman audiens
Dalam penyampaian pesan, latar belakang audiens perlu diselidiki melalui tingkat pendidikan, usia dan juga pengalamannya agar penyampaian pesan dapat disesuaikan.
  1. Hubungan komunikator dengan audiens
Jika komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audiens, audiens harus dapat diyakinkan sebelum penyampaian suatu pesan dilakukan. Struktur pesan-pesan yang disampaikan dan nada suara komunikator saat menyampaikan pesan dapat menunjukan tingkat hubungan komunikator dengan audiens.

4. Penentuan Ide Pokok
Setelah menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu ide pokok (main idea). Topik dan ide pokok merupakan dua hal yang berbeda. Tipik adalah subjek pesan yang lebih luasm sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topic yang menjelaskan isi dan tujuan dari topic tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens. Ide pokok dapat memotivasi orang-orang untuk melakukan apa yang diinginkan dengan menggabungkan atau menyelaraskan tujuan/maksud pengirim pesan dengan tujuan mereka. Dalam suatu surat pendek atau memo, ide pokok mungkin jelas. Ide pokok dari pesan-pesan selebihnya disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga poin-poin yang penting tidak sampai terabaikan. Yang lebih penting adalah ide-ide pokok yang disampaikan harus mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.
5. Seleksi Saluran dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide yang disampaikan melalui dua saluran, yaitu:
  1. Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan (oral communication) adalah kemampuannya memberikan umpan balik (feedback) dengan segera. Saluran ini digunakan bila pesan yang disampaikan sederhana, tidak diperlukan catatan permanen, dan audiens dapat dibuat lebih nyaman (convient). Kelebihan lain dari komunikasi lisan adalah sifatnya yang ekonomis.
  1. Komunikasi tertulis
Pesan tertulis memilik macam bentuk, seperti surat, memo, proposan dan laporan. Kelebihan komunikasi tertulis adalah seorang penulis memiliki kesempatan untuk merencanakan pesan mereka. Format tulisan juga diperlukan apabila informasi yang akan disampaikan kompleks maka dibutuhkan catatan untuk referensi.



Landasan Pemikiran Komunikasi Bisnis


Nama            : Fauziah Fitriani
NPM              : 52216731
Kelas             : 2DF01

1.     Pengertian dan Cakupan
Perkembangan pendidikan bisnis mulai meningkat pada saat dimulainya penggunaan mesin ketik pada tahun 1714, kemudian semakin berkembang mengikuti perkembangan kebudayaan yang diciptakan manusia. Dengan demikian orientasi pendidikan bisnis akan terus berubah sesuai dengan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu tanpa pengetahuan ekonomi, pendidikan bisnis yang diperoleh kurang lengkap dan kurang sempurna. Pendidikan bisnis, apapun bentuknya sebenarnya tidak lepas dari tujuan :
Memberi pelatihan untuk pekerjaan khususMengembangkan keterampilan. Dengan tujuan tersebut diharapkan peserta didik mempunyai kemampuan (kognitif dan psikomotoris) dalam berkompetisi, berkairir, menyesuaikan diri dengan jabatan dan memberikan pengetahuan perdagangan bebas sehingga ia mampu menjadi produsen yang mempunyai daya saing tinggi.
2.     BISNIS DALAM PANDANGAN KOMUNIKASI           
Asas-asas komunikasi modern  lebih menekankan kebutuhan komunikan dan kesiapan komunikan dalam proses komunikasi. Itu lebih penting daripada fungsi pesan dan tujuan komunikator. Oleh karena itu, prinsip-prinsip lebih modern pun lebih memperhitungkan factor peluang daripada produksi. Peluang pasar sebenarnya tidak selalu signifikan dengan penawaran barang dan jasa. Artinya barang dan jasa dalam jumlah banyak tidak otomatis menyebabkan pasar menjadi jenuh. Sebaliknya, jumlah barang dan jasa yang sedikit atau langka tidak selalu menyebabkan peluang pasarnya menjadi besar.

3.     PEMASARAN DAN KOMUNIKASI            
Pemasaran adalah proses social dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Definisi pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok kebutuhan, keinginan dan permintaan terhadap produk atau nilai yang tergantung pada tingkat kepuasan tertentu kemudian menimbulkan transaksi.

4.     DIFUSI DAN INOVASI          
Latar belakang munculnya gagasan difusi dan inovasi merupakan bagian dari studi tentang efek komunikasi (massa) terutama yang berkaitan dengan masalah pembangunan. Komunikasi diasumsikan mempunyai kekuatan yang dapat digunakan secara sadar untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku masyrakat terutama dalam hal penerimaan dan pembayaraan teknologi baru.         
 Dengan demikian, masalah komunikasi bukan hanya bagaimana melakukan transformasi ide dan pesan melalui penyebarluasan informasi. Difusi dan inovasi merupakan problem structural, artinya penerimaan dan penyebar luasan ide baru tersebut sangat tergantung pada sifat atau karakteristik lapisan masyarkat.           Inovasi adlaah segala sesuatu tentang ide, cara-cara ataupun objek dipersepsikan oleh seseorang  sebgai susuatu yang baru. Suatu inovasi diterima atau tidak diterima oleh masyarrakat tergantung dari beberapa atribut, antara lain : Keuntungan-keuntungan relative Keserasian Kerumitan Dapat dicobakan Dapat dilihat Tahap penerimana inovasi dapat dikelompokkan ke dalam masyarakat penerima inovasi menjadi beberapa tingkatan, antara lain : Innovator (memiliki sifat atau karakter dasar yang memang menyukai barang) Early adopter (orang-orang yang memiliki otoritas, baik otoritas formal maupun otorotis personal Leggards (lapisan masyarakat yang menerima inovasi paling belakangan.

5.    UMPAN BALIK dan BENTUK        
Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat, antara lain : Hendaknya jujur Hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas Hendaklah mengenai susuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa Hendaklah jangan bersifat penilaian Hendaklah deskriptif Hendaklah bersifat hasil oriented Hendaklah mempertimbangkan timming, tidak ada patokan tentang waktu.




Proses Komunikasi Dalam Perusahaan


Nama            : Fauziah Fitriani
NPM              : 52216731
Kelas             : 2DF01

1.     Kegiatan Komunikasi dalam Perusahaan
Banyak prinsip manajemen yang harus diperhatikan, terlebih-lebih dalam membicarakan komunikasi yang diselengggarakan oleh suatu perusahaan. Sebagai  suatu organasi, setia perusahaan hifrearki (tingkat) yang  mengakibatka n komunikasi di dalamnya.
            Semua ini mempunyai akibat tethadap penyelenggaran komunikasi yang juga dapat memepengaruhi hubungan antar manusia di dalam dan di luar perusahaan. Hal ini berarti bahwa setiap kegiatan komunikasi senantiasa melibatkan orang lain. Apabila satu pihak kegiatan komunikasi menjadi suatu mekanisme socialisasi, integrasi dan peningkatan kerjasama, maka pada pihak yang lain kegiatan itu merupakan pencerminaan dari situasi sosialisasi dan kerjasama yang dimaksud. Dengan demikian,maka setiap kegiatan komunikasi mempunyai dua sapek, yaitu aspek aktif dan aspek pasif. Aspek  aktif berupa kegiatan yang bertujuan mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnha, sedangkan aspek pasif adalah pencerminan situasi social yang memanfaatkan komunikasi tersebut. Selain itu, kegiatan komunikasi merupakan suatu alat sosialisasi yang netrla, yaitu dapat menimbulkan integrasi juga pertentangan, dapat meningkatkan kerjasama internasional sebagai alat dipolamsi, sebaliknya juga dapat menimbulkan awal sengketa atau pertentangan.
            Karena itu, pengaruh komunikasi tergantung dari sikap komunikasi itu sendiri, yaitu untuk tujuan apa komunikasi itu dilakukan dgn maksud damai atau menimbulkan pertentangan.
2.      Proses komunikasi dalam perusahaan.
            Setiap proses komunikasi sekurang- kurangnya mempunyai 5 komponen, yaitu :
·        Ide atau kejadian yang akan diberitakan
·        Komunikator yang mengadakan kegiatan perumusan berita
·        Pesan yang dirumuskan dan disalurkan
·        Mengintrepersikanpesan
·        Tujuan kegiatan pemberitaan
karena adanya garis wewenag dalam suatu perusahaan, dengan sendirinyapola komunikasi berimpit dengan pola garis wewenang (structured). Oleh sebab itu komunikasi terbanyk mengallir secara vertikal dari atas ke bawah. Melaui garis komunikasi diberikan segala petunjuk, intruksi dan sebagainya. Arus komunikasi sebaliknya, dari bawah ke atas membawa informasi untuk atsan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Dengan demikian jelaslah bahwa dalam struktur tidak bebas, peranan komunikasi atsan dan bawahan berbeda, atsan memberi petunjuk ( yang mempunyai sangsi disiplin yang dituntut), sedangkan bawahan memberi informasi. Disamping itu memnag terdapat pula komunikasi mendatar (horisontal) yang terjadi antar karyawan setingkat. Komunikasi inipun masih dalam kerangka struktur perusahaan, walaupun biasanya tidak ada sangsinya ( kecuali merealisasi suatu tugaas).
Bilama komunikasi mendatar lebih memperoleh arti penting daripada komunikasi vertikal, maka pimpinan suatu perusahaan mendapat saingan,karena informasi ( sengaja atau tidak) akan banyak tidak sampai kepadanya.

3.         KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA
Setiap lembaga bisnis haruslah dapat menciptakan hubungan kondusif, baik yang bersifat internal (bertujuan untuk mempertahankan integrasi secara psikologis maupun sosial, yang mempunyai efek meningkatnya tingkat produktivitas. Agar kepuasan, loyalitas, dan integrasi individu semakin baik, amat pentinglah bahwa dalam komunikasi antar manusia itu berlaku pengakuan eksistensi individu di dalam lingkungannya. Kita harus mengetahui kita harus memperhatikan orang lain) maupun eksternal (diperlukan karena pembelian terdapat pada pihak luar perusahaan yang mempunyai karakter dan kedudukan yang berbeda-beda, maka diperlukan pendekatan yang berbeda pula agar dapat mencapai orang tersebut).
Adakalanya strategi interpersonal kurang mencukupi tuntutan bisnis karena mempunyai target konsumen yang besar dengan segmentasi pasar yang secara geografis sangat luas dan tercerai-berai. Oleh karena itu strategi yang harus kita pakai adalah strategi komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimkannya ke publik yang besar, dan melalui proses tersebut sejumlah pesan akan digunakan atau dikonsumsi oleh audiens. Sentral studi komunikasi massa adalah media. Bila dikatakan bahwa sistem media merupakan bagian dari sistem dalam konteks yang lebih besar, yaitu politik, ekonomi, dan institusi kekuasaan studi komunikasi massa juga mempelajari kaitan sistem-sistem tersebut dengan keberadaan dan fungsi media dalam masyarakat. Oleh studi komunikasi massa bersifat kompleks, analisis yang mendalam terhadap faktor-faktor terkait di seputar media dibutuhkan.

Fungsi komunikasi dalam organisasi ini adalah :
a.       Fungsi integrative, yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian – bagian dalam organisasi.
b.      Fungsi interaktif, yaitu menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub system dalam organisasi ataupun dengan dunia lingkungannya.

4.     Komunikasi Untuk Menyelesaikan Masalah
Tujuannya adalah untuk mempelajari kapan komunikasi tepat untuk berhubungan dengan masalah – maslah bisnis, untuk mempelajari bagaiman cara menciptakan suasana agar pertemuan pertemuan dapat berhasil, untuk mempelajari bagaiman menyusun agenda rapat, untuk mempelajari bagaimana menyusun sebuah kelompok diskusi, untuk mempelajari yang bersifat sebagai pimpinan dan untuk mengetahui keadaan suatu kelompok. Ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan anda dalam memecahkan masalah ketika berhubungan dengan kelompok – kelompok kecil. tegasnya, suatu pertimbangan mengikuti langkah – langkah akan sangat membantu untuk meningkatkan pertemuan kelompok yaitu yakin akan metode yang digunakan, ciptakan suasana yang menyenangkan, rencanakan jadwal, susunan pembahasan, gunakan gaya kepemimpinan yang tepat, mengikuti perkembangan kelompok dan tindak lanjut setelah pertemuan.




Keuntungan Menjadi Komunikator Dunia Bisnis


Nama            : Fauziah Fitriani
NPM              : 52216731
Kelas             : 2DF01


1.     Melihat Perilaku Konsumen
Prilaku pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.
strategi pemasaran biasanya tidak akan melupakan peranan opinion leaders. kadang-kadang mereka memang bukan individu yang memiliki otoritas formal. tetapi karena keahliannya, kearifan atau mungkin karismanya mereka jadi sangat dipercaya oleh masyarakat lingkungannya untuk memberi nasihat-nasihat tentang suatu pemecahan masalah ( problem solving) tertentu.
    Keberhasilan produk ditentukan oleh citra (image) yang positif dari konsumen (pemakai). bila citra sebuah produk sudah tertanam, konsumen akan mengalami ketergantungan yang sangat kuat akan produk tersebut. oleh sebab itu, bila ekspansi pasar telah dilakukan, harus segera dilakukan juga penelitian (action reasearch) untuk mengetahui posisi produk dalam format citra dalam masyarakat.
2.     Menentukan Strategi Komunikasi yang tepat
Strategi komunikasi yang digunakan dalam kegiatan bisnis mempunyai berbagai tujuan. selain memberikan informasi yang tepat (pemilihan message) agar komunikasi memperoleh gambaran yang benar terhadap produk yang ada, komunikasi juga dimaksudkan untuk menghindari efek-efek psikologis yang cendrung disertai prasangka-prasangka yang mengakibatkan tidak tercapainya saling pengertian (mutual understanding).
 Ditinjau dari sudut perubahan sosial, hirarki jelas sangat merugikan institusi sosial. pertama, partisipasi anggotanya berkurang. kedua, etos kerja yang diwarnai oleh semangat kreatif, inovatif dan inisiatif tidak terbentuk. sebaliknya, bentuk komunikasi top-down semacam ini cendrung menciptakan mental menunggu saja. ketiga, kontrol yang efektif dari bawah tidak ada sehingga berbagai penyimpangan atas sistem bila terjadi cenderung sukar untuk diperbaiki atau diobati. keempat, bakat istimewa yang sebetulnya dimiliki oleh sejumlah individu tertentu tidak dimungkinkan untuk tampil ke luar. kelima, secara institusional, problem solving menjadi kurang efektif, karena tidak adanya dialog antar anggota komunitas.

      Manusia pada akhirnya dituntut untuk mampu berkomunikasi secara efektif agar di tengah-tangah komunkasinya ia mempunyai eksistensi yang lebih baik. individu perlu mengetahui strategi komunikasi. untuk itu terlebih dahulu harus dipahami apa itu komunikasi, saluran-saluran apa yang dipergunakan dan keterampilan (skill) apa yang digunakan untuk mendukung keberhasilan komunikasi. beberapa hambatan komunikasi :
1. Bahasa (semantik)
2. Kebisingan (noise factor)
3. Teknik ( tecnical factor)
4. Ketidaksamaan ruang lingkup pengalaman (field of experience)
5. Ketidaksamaan pengetahuan (frame of reference)

Syarat - syarat agar komunikasi menjadi efektif adalah :
- Menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
- Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
- Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan
- Pesan dapat menggugah kepentingan di pihak komunikan yang dapat menguntungkan
- Pesan dapat menimbulkan suatu penghargaan atau reward di pihak komunikan

   Selain itu diperlukan juga sejumlah keterampilan penunjang dalam melakukan komunikasi yang efektif:

   Keterampilan memecahkan masalah. mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah, menyusun kriteria untuk menilai cara pemecahan dan akibat-akibatnya, dan menentukan pilihan serta mengadakan uji coba atas solusi yang terbaik.

    Keterampilan menuangkan ide dalam bentuk yang sistematis (dalam bahasa ini diutamakan keterampilan menulis untuk dapat dipublikasikan lewat media massa cetak)



Keuntungan Menjadi Komunikator Dunia Bisnis


Nama            : Fauziah Fitriani
NPM              : 52216731
Kelas             : 2DF01


1.     Point of Sale Material
Point of sale material atau disebut juga point of purchase material bentuk komunikasi adanya suatu produk atau jasa tertentu yang ditawarkan kepada masyarakat. Point of sale material biasanya dipasang atau diletakkan di tempat-tempat yang strategis di dekat produk yang ditawarkan di toko pengecer.
Bentuknya antara lain: poster, display, shelf strip, hanging flag, leaflet, asbak, dengan logo atau nama perusahaan atau pesan iklan tertentu. Point of sale material yan baik merupakan bentuk komunikasi dunia bisnis yang vital dan sangat efesien untuk mengiring minat pembeli, mengarahkan agar konsumen membeli produk dengan merek tertentu.
2.     PRODUSEN MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN
Sebagai konsumen seringkali menghadapi keragu-raguan, kebingungan dalam menentukan pilihan, hal ini disebabkan terbatasnya pengertian dan pemahaman terhadap kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan. Cara-cara memaksa, menyudutkan konsumen tanpa memberi penjelasan yang benar tentang produk tersebut dapat berakibat macetnya komunikasi antara produsen dan konsumen. Hal ini disebabkan kekecewaan konsumen karena merasa tertipu oleh bujukan iklan perusahaan tersebut. Langkah awal yang harus ditempuh adalah mengetahui dan memperbaiki kebiasaan komunikasi yang buruk, karena kebiasaan ini menjadi konsumen semakin pasif.
Kemudian langkah-langkah selanjutnya :
a. Jangan memberikan alasan yang sama
b. Jangan menilai kualitas produk secara berlebihan
c. Jangan menjatuhkan produk sejenis dari perusahaan lain
d. Sampaikan informasi yang sewajarnya
e. Tanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen
f. Bertindak secara mantap.
3. Hubungan antara Industri
 Satu aspek yang sangat penting dalam dunia usaha atau bisnis adalah hubungan antara satu industri dengan industri yang lain, yang dinamakan inter industry relationship. di dalam hal ini digambarkan bahwa hasil dari suatu industri merupakan bahan bagi industri yang lain. dari gambaran diatas dapat diketahui bahwa hubungan antar industri tersebut dapat dibedakan sebagai berikut:
·         hubungan langsung (direct relation)
·         hubungan tidak langsung ( indrect relation)
·         hubungan induksi (induce relation)