Nama :
Fauziah Fitriani
NPM : 52216731
Kelas :
2DF01
1.
Keterampilan Merevisi
Menulis
pesan-pesan bisnis tidaklah semudah menulis surat kepada saudara kandung, orang
tua, atau teman akrab. Menulis surat bisnis tidak bisa ditulis sekali jadi.
Menulis surat bisnis bukanlah permainan sulap, bim salabim langsung jadi. Untuk
membuat surat bisnis yang baik perlu suatu proses yang cukup. Apabila penulisan
draft telah diselesaikan, masih diperlukan penelaahan (review) dan perbaikan
lagi, baik dari sudut isi maupun pengorganisasian, gaya (style) bahasa yang
digunakan, susunan bahasa, serta format penulisannya :
1. Cara Mengedit Isi dan
Pengorganisasiannya
Untuk
mengevaluasi aktivitas suatu pesan bisnis secara menyeluruh, keseluruhan
dokumen perlu terlebih dahulu dibaca dengan cepat. Pada saat melakukan
evaluasi, perlu dipusatkan perhatian pada isi, organisasi, dan alur surat-surat
bisnis tersebut. Dilain pihak, dalam komunikasi bisnis, perlu Anda perhatikan
bahan-bahan yang perlu, penting, dan relevan dengan pesan-pesan yang ingin Anda
sampaikan. Jangan sekali-kali Anda memasukkan bahan-bahan yang tidak perlu, tidak
penting, dan tidak relevan dengan pesan-pesan yang Anda sampaikan.
Pada
fase awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan
awal dan akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap
audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik,
dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang,
beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
2. Mengedit Gaya Penulisan
Setelah
Anda merasa yakin terhadap isi dan pengorganisasian suatu pesan-pesan bisnis,
maka Anda perlu memusatkan perhatian pada gaya penulisan. Cobalah tanya pada
diri sendiri, apakah Anda telah mendapatkan suatu kesan yang baik bagi audiens
Anda? Gunakan kata-kata frasa yang mampu menghidupkan pesan-pesan Anda,
sehingga semakin menarik bagi audiens Anda. Pada saat yang sama, Anda perlu
mencek apakah pesan-pesan yang disampaikan. jelas, tidak membingungkan, dan
mudah dipahami oleh audiens, apakah informasi penting sudah dinyatakan, dan
apakah transisi yang digunakan di antara kalimat dinyatakan secara jelas?
Di
samping itu, untuk lebih memudahkan audiens Anda menangkap pesan-pesan Anda,
maka perlu dibuat judul, sub-subjudul, indentasi, huruf tebal, garis bawah,
huruf miring, huruf berwarna, tabel, gambar, dan sejenisnya.
3. Mengedit Format
Langkah
terakhir dalam mengedit suatu pesan-pesan bisnis adalah mengedit format secara
keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan,
kesalahan-kesalahan tulis, dan tanda baca, maka format penulisannya tidak boleh
diabaikan begitu saja. Kalau format penulisannya menarik, maka audiens Anda
akan senang membacanya. Terlebih lagi, format penulisan yang ditata rapi,
bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik.
2. Pemilihan
Kata Yang Tepat
Pemilihan
kata merupakan cara memilih kata-kata yang dipergunakan untuk mencurahkan ide
atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat
yang disampaikan kepada orang lain mudah untuk dimengerti, Anda harus dapat
memilih kata-kata dengan sebaikbaiknya.
Dalam
menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada audiens, peranan kata menjadi penting
artinya. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau sangat asing
bagi audiens, bukan saja pemborosan atau membuang-buang waktu, tetapi yang
lebih penting dari itu adalah penyampaian maksud/tujuan komunikasi menjacti
terganggu. Oleh karena itu, agar maksud komunikasi dapat tercapai, maka perlu
diperhatikan beberapa hal berikut ini :
1. Pilihlah Kata yang Sudah
Familiar/Dikenal
Dalam
menyampaikan pesan-pesan bisnis gunakanlah kata-kata yang sudah familiar,
kata-kata yang umum, kata-kata yang lazim digunakan, sehingga mudah dipahami
oleh audiens. Jangan menggunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya
mentereng, bombastis, tetapi justru hanya membuat bingung audiens.
2. Pilihlah Kata-Kata yang
Singkat
Di
samping Anda memilih kata-kata yang sudah familiar, Anda perlu juga memilih
kata-kata yang singkat untuk penyampaian pesan-pesan Anda. Penggunaan kata-kata
yang singkat, selain efisien juga mudah dipahami oleh audiens.
3. Hindarkan Kata-Kata yang
Bermakna Ganda
Dalam
memilih kata-kata untuk menyarnpaikan pesan-pesan bisnis, Anda perlu juga
menghindarkan kata-kata yang memiliki berbagai pengertian. Pernilihan terhadap
kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam-macam pada
audiens. Akibat selanjutnya adalah kernungkinan tidak tercapainya maksud
penyarnpaian pesan-pesan bisnis Anda.
3. Cara
Membuat Kalimat Efektif
Kalimat
merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Dengan kalimat
Anda dapat memanggil, memarahi, menasehati, mengemukakan pendapat, menyuruh
orang lain, memperingatkan orang lain, dan mengumumkan sesuatu. Agar pesan yang
Anda sampaikan dapat dengan mudah dimengerd pembaca, kalimat harus disusun
secara efektif Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif (effective sentence)?
Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang secara sadar dan sengaja disusun
untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Dalam
menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan kelogisan. Sebagaimana Anda ketahui bahwa senap kalimat
paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Masing-masing subjek dalam suatu
kalimat akan menjawab pertanyaan "siapa" atau "apa yang
dilakukan oleh kata kerja. Subjek (subject) merupakan topik suatu bahasan atau
sesuatu-yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
Bagaimana Anda dapat mengenali
subjek suatu kalimat? Untuk dapat mengenali subjek suatu kalimat, Anda dapat
mengajukan pertanyaan "siapa" atau "api" sebelum kata
kerja. Sebagai contoh sederhana adalah sebagai berikut:
Johni Mathis adalah penyanyi
temama di Amerika Serikat.
Sumarni berbelanja di Pasar
Klewer Solo.
Siapa penyanyi ternama di
Amerika Serikat? Siapa yang berbelanja di Pasar Klewer Solo? Jawaban atas kedua
pertanyaan tersebut merupakan subjek kalimat. Jadi, Johni Mathis dan Sumami
adalah subjek suatu kalimat.
Predikat (predicate) biasanya
kata kerja, berkaitan erat dengan apa yang menjadi subjeknya. Ia menjelaskan
tentang apa yang dilakukan oleh subjek. Bagaimana Anda dapat mengenali
predikat? Anda dapat mengenali predikat iengan cara mengaJukan pertanyaan
"melakukan apa" setelah subjek.
Manto membeli permen di toko
Pqjok.
Seorang polisi menangkap
pencuri ayam.
Manto melakukan kegiatan apa?
Seorang polisi melakukan kegiatan apa? Jawaban atas kedua pertanyaan tersebut
merupakan predikat dalam kalimat tersebut. Kedua kata tersebut, membeli dan
menangkap, adalah kata. kerja yaitu suatu kata yang melakukan tindakan (action).
Di
samping subjek dan predikat, suatu kalimat dapat dilengkapi dengan pelengkap
(complements) yang akan memperjelas arti suatu kata kerja. Ada beberapa jenis
pelengkap antara lain objek langsung (direct object) dan objek tik langsung
(indirect object). Untuk dapat mengetahui objek langsung, Anda dapat mengajukan
pertanyaan "siapa" atau "apa' setelah kata kerja. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut:
Jamal Mirdad menerima piala
Citra.
Sumaryono terpilih sebagai
ketua karang taruna.
Jamal Mirdad menerima apa?
Sumaryono terpilih sebagai apa? Jawaban terhadap kedua pertanyaan tersebut,
merupakan objek langsung.
Bagaimana dengan objek tak
langsung? Objek tak langsung adalah kata benda yang menjelaskan kepada siapa
atau kegiatan apa yang dilakukan oleh kata kerja. Sebagai contoh adalah sebagai
berikut:
Ia menulis surat untuk Johny.
Majikan memberi bingkisan
kepada karyawan.
la menulis surat untuk siapa?
Majikan mernberi bingkisan kepada siapa? Jawaban terhadap kedua pertanyaan
tersebut merupakan objek tak langsung.
1. Tiga Jenis Kalimat
Secara umum, ada tiga jenis
kalimat, yaitu kalimat sederhana, kalimat majernuk, dan kalimat kompleks.
a. Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana (simpk
sentence) hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Namun, tidak
menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun
tak langsung.
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majernuk (compound
sentence) berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mernpunyai klausa
dependen. Klausa independen merupakan anak kalimat yang dapat berdiri sendiri
atau mernpunyai pengertian yang utuh. Sedangkan klausa dependen adalah anak
kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian
yang utuh. Suatu kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung i dan,
tetapi, atau.
c. Kalimat Kompleks
Kalimat
kompleks (complex sentence) berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih
klausa dependen.
Dalam menyusun suatu kalimat,
gunakanlah jenis kalimat mana yang paling tepat atau sesuai dengan pernikiran
atau ide yang Anda miliki. Jika Anda mempunyai dua buah ide yang memiliki
tingkat kepentingan yang sama, maka Anda dapat memilih kalimat majernuk atau
penggabungan kedua kalimat sederhana. Namun, jika salah satu ide memiliki
tingkat kepentingan yang lebih rendah ketimbang yang lain, maka Anda dapat
memilih kalimat kompleks.
2. Cara Mengembangkan Paragraf
Secara
urnum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan suatu
paragraf, yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif dimulai
dengan mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu, kemudian baru dibuat
kesimpulan. Sedangkan pendekatan deduktif dimulai dari kesimpulan kemudian baru
diikuti dengan alasan-alasannya. Lebih lanjut, suatu paragraf dapat
dikembangkan dengan memberikan ilustrasi atau contoh, perbandingan (persarnaan
dan perbedaan), pernbahasan sebab-akibat, klasifikasi, dan Pernbahasan
pernecahan masalah. Pendekatan mana yang akan Anda pilih sangat tergantung pada
subjek Anda, maksud audiens, dan maksud suatu pesan.
a. Ilustrasi
Untuk
mengembangkan suatu paragraf, Anda dapat menggunakan suatu ilustrasi atau
contoh yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan urnum.
b. Perbandingan (Persamaan dan
Perbedaan)
Anda
dapat mengembangkan suatu paragraf dengan cara membandingkan persarnaan maupun
perbedaan terhadap suatu pemikiran.
c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika
Anda mengembangkan suatu paragraf, Anda dapat memfokuskan perhatian. pada
alasan-alasan terhadap sesuatu hal. Mengapa sesuatu hal. tersebut harus dipilih
atau dilakukan? Apa alasan yang mendasari suatu keputusan?
d. Klasifikasi
Paragraf
dapat dikembangkan dengan cara. melakukan klasifikasi atau pengelompokan
ide-ide urnum ke dalam ide-ide yang lebih khusus.
e. Pembahasan Pemecahan Masalah
Cara
lain untuk mengembangkan paragraf adalah dengan menyajikan masalah, kernudian
disajikan bagaimana cara pernecahan masalah tersebut.
Satu hal yang perlu
diperhatikan dalam kaitannya dengan pengaruh yang Anda berikan kepada audiens
adalah dengan memusatkan ide/gagasan tunggal (kesatuan ide) untuk setiap
paragraf dan perlu tetap dijaga agar suatu parag penulisannya singkat saja.
Oleh karena tidak ada ketentuan secara pasti bera kalimat untuk setiap
paragraf, maka Anda dapat mengembangkan sendid berbagai macam variasi, jangan
terlalu singkat namun juga jangan terlalli panjang. Yang penting suatu paragraf
harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh, jelas, dan menggunakan
kata-kata transisi sebagai penghubung antara kalimat yang satu dengan yang
lainnya.