Nama :
Fauziah Fitriani
NPM : 52216731
Kelas :
2DF01
1. Hal-hal Yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorganisasi
1. Hal-hal Yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tak Terorganisasi
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan
oleh pimpinan kepada para bawahannya, kadang kala tidak terorganisasi dengan
baik. Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran
atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Tidak
terorganisasinya pesan dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai
berikut :
1. Bertele-tele, dengan kata lain pesan-pesan
awal terlalu bertele-tele, sehingga pembaca memerlukan waktu yang cukup lama
untuk memahami maksud pesan yang disampaikan.
2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan,
adanya informasi yang tidak relevan akan membuang waktu dan juga dapat membuat
pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas serta sulit dipahami.
3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis, hal
ini akan menyebabkan audiens sulit untuk memahami poin-poin penting yang
disampaikan, sehingga komunikasi akan tidak lancar.
4. Informasi penting kadang kala tidak
tercakup di dalam pembahasan, karena asyik membahas hal-hal yang hanya bersifat
pendukung saja, poin-poin yang seharusnya memperoleh porsi bahasan lebih besar
menjadi terabaikan.
2. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik
2. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik
Dengan mengatur ide secara logis, berurutan, dan tidak
bertele-tele, ide yang tersampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan informasi,
motivasi maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan secara baik adalah
suatu tantangan bagi komunikator. Untuk dapat mengorganisasi pesan dengan baik,
ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Subjek dan tujuan harus jelas.
b. Semua informasi harus berhubungan dengan
subjek dan tujuan.
c. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan
dengan cara yang logis.
d. Semua informasi yang penting harus sudah
tercakup.
Suatu pesan yang disusun
dengan baik akan membantu audiens memahami pesan yang disampaikan, membantu
audiens menerima pesan, menghemat waktu audiens, dan mempermudah pekerjaan
komunikator.
3.
Pengorganisasian Pesan-pesan Melalui Outline
1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-ide
Apabila menyusun pesan
yang panjang dan kompleks, outline sangat diperlukan. Outline akan membantu
memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Susunan outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok:
a. Mulailah dengan ide pokok
Ide pokok akan membantu
dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan.
b. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Poin-poin pendukung akan
memperkuat tentang ide-ide pokok yang kita tentukan.
c. Ilustrasi dengan bukti-bukti
Memberikan ilustrasi
dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak
bukti-bukti yang disajikan, outine yang dibuat akan menjadi semakin baik.
2. Menentukan Urutan dengan Rencana
Organisasional
Untuk dapat menentukan
urutannya, ada 2 pendekatan penting, yaitu:
a. Pendekatan Langsung (deduktif)
Ide pokok muncul paling
awal, kemudian diikuti dengan bukti-bukti pendukungnya.
b. Pendekatan Tidak Langsung (induktif)
Bukti-bukti muncul
terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Kedua pendekatan dasar
tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan surat), maupun
pesan formal (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk memilih diantara kedua
alternatif, harus dianalisis terlebih dahulu bagaimana reaksi audiens terhadap
maksud atau tujuan dan pesan-pesan yang akan disampaikan.
Setelah dianalisis
kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, maka dapat
dipilih rencana organisasional yang paling cocok sebagai berikut:
a. Direct Request
Direct request dapat
berupa surat maupun memo. Bila para audiens akan menjadi tertarik atau memiliki
hasrat yang luar biasa, dapat digunakan permintaan langsung (direct request).
Oleh karena itu, permintaan langsung menggunakan pendekatan langsung, karena
langsung pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan Rutin,
Good News, atau Goodwill
Pesan-pesan rutin, good
news, atau goodwill lebih cocok dengan menggunakan pendekatan langsung.
c. Pesan-pesan Bad News
Pendekatan yang
diterapkan pada pesan bad news adalah pendekatan tidak langsung. Jika mempunyai
berita yang kurang menyenangkan, sebaiknya ditempatkan pada bagian pertengahan
surat dengan menggunakan bahasa yang halus.
d. Pesan-pesan Persuasif
Bila audiens benar-benar
sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang disampaikan, dapat digunakan
dengan cara yang tidak langsung. Sehingga perlu membuka pikiran audiens dengan
melakukan persuasi sehingga mereka dapat memahami fakta yang ada.
Secara umum,
mengorganisasi laporan dan presentasi secara analitis yang didesain kearah
suatu kesimpulan tertentu, lebih sulit. Manakala tujuannya adalah untuk
melakukan kolaborasi dengan audiens di dalam memecahkan suatu masalah atau
melakukan persuasi untuk suatu tindakan tertentu, harus dipilih suatu rencana
organisasional yang memberikan argumen secara logis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar